Lebak | medsosbanten.com – Diduga kualitas proyek jalan lapisan penetrasi (Lapen) yang berlokasi tepatnya di Kp Sindang-Gerendeng, Desa Tamansari, Lebak, tampak buruk, dan banyak disoroti publik lantaran dikerjakan asal-asalan.
Program pemerintah ini dengan mengucurkan dana desa yang tidak sedikit di tiap-tiap desanya. Hal ini demi untuk memajukan suatu desa, baik dari segi infrastruktur, perekonomian maupun pemberdayaan masyarakat.
Penulis menyimpulkan seharusnya, program tersebut dapat direalisasikan dengan baik oleh aparatur desa, agar kemajuan desa yang dipimpinnya dapat lebih baik bagi masyarakatnya.
Namun, sering kali mendengar adanya dugaan oknum-oknum yang acap kali memanfaatkan jabatannya ‘menilep’ dana desa dengan berbagai macam cara, guna memperkaya diri sendiri ataupun golongannya.
Baru-baru ini, diketahui salah satu pemerintah desa di Kecamatan Banjar Sari mendapatkan sorotan dari warga, serta menjadi objek pemberitaan di media online.
Pasalnya, di Desa Tamansari melalui Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang baru-baru ini selesai mengerjakan pekerjaan jalan lapisan penetrasi (Lapen) yang berlokasi di Kp Sindang-Gerendeng diduga tidak sesuai dari harapan warga setempat.
Dimana diketahui proyek ini bersumber dari anggaran dana desa tahun 2023 yang yang dianggarkan sebesar Rp330.000.000 ini dinilai banyak kejanggalan, dan juga dinilai tidak berkualitas.
Selanjutnya, proyek jalan lapisan penetrasi yang berlokasi di Kp Sindang Gerendeng, Desa Tamansari ini masih banyak yang tak terisi batu curah pada permukaan jalannya.
“Hasil pada pembangunan Lapen tersebut dinilai buruk dan tak sesuai dengan spesifikasi atau RAB,” katanya saat memberikan keterangan pada wartawan ini, Lebak, Banten 1 Oktober 2023.
Bahkan, menurut sumber tadi, proyek jalan Lapen ini diduga dikerjakan tidak mengikuti ketentuan spesifikasi teknik, sebab material pada Lapen tersebut sangat tidak sesuai.(Bismar/H.Madali)